Thursday, July 24, 2008

Menangis dalam Shalat

“BENARKAH sebaik-baik salat adalah yang disertai dengan tangis, Tuan?“ tanya seorang murid Abu Qubaisy segera setelah mahaguru tersebut usai menyampaikan kata pengantar pembuka majelis taklimnya sore itu. Ketika menyampaikan kata pengantarnya, Abu Qubaisy memang berbicara banyak tentang salat. Namun beliau tidak sepatah pun mengaitkan salat dengan menangis. Karena itu seorang murid yang pernah mendengar keterangan mengenai salat dan menangis, menanyakan hal itu. “Dalam satu kesempatan Rasulullah Saw memang pernah menyuruh menangis dalam salat.

Bahkan beliau sempat menekankan hal tersebut dengan sabda, ‘Bila engkau tak bisa menangis, usahakanlah agar kamu bisa menangis.’ Namun tak ada pendapat, juga dari Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa salat yang disertai dengan tangis lebih baik daripada yang tidak disertai dengan tangis,” jelas Abu Qubaisy dengan kata-kata yang tegas dan mudah dipahami. “Apakah Rasulullah Saw pernah menangis dalam salatnya?” tanya murid lain dengan rasa ingin tahu yang sangat. “Bukan hanya pernah, tetapi sering. Ketika membaca ayat-ayat Al-Quran dalam salatnya, Rasulullah Saw kerap kali menangis. Setidak-tidaknya airmata beliau mengalir.

Bahkan sekali tempo airmata beliau sampai membasahi janggut. Semua itu dimungkinkan karena bukan saja paham benar isi ayat yang dibaca, melainkan juga beliau menghayati ayat-ayat tersebut dengan sepenuh hati,” jawab Abu Qubaisy membuat murid yang bertanya dan juga murid-murid yang lain mengangguk-anggukkan kepala. “Kalau begitu orang-orang yang seperti kami, yang kurang atau tidak memahami dengan baik ayat-ayat Al-Quran, dan tidak pula mampu menghayatinya, tak perlu menangis dalam salat?” tanya murid lain dengan lugu, sehingga Abu Qubaisy tersenyum dibuatnya.

“Menangis, atau perbuatan apa pun kalau dibikin-bikin bukanlah suatu perbuatan yang baik. Seruan Rasulullah agar menangis dalam salat, maksudnya menyuruh kita salat dengan sepenuh hati. Dengan sungguh-sungguh memahami maksud dan tujuannya,” kata Abu Qubaisy akhirnya.*

No comments: